Wahai engkau yang dilahirkan di atas ranjang kesengsaraan, diberi makan pada dada penurunan nilai, yang bermain sebagai seorang anak di rumah tirani, engkau yang memakan roti basimu dengan keluhan dan meminum air keruhmu bercampur dengan airmata yang getir. Wahai askar yang diperintah oleh hukum yang tidak adil oleh lelaki yang meninggalkan isterinya, anak-anaknya yang masih kecil, sahabat-sahabatnya, dan memasuki gelanggang kematian demi kepentingan cita-cita, yang mereka sebut ‘keperluan’. Wahai penyair yang hidup sebagai orang asing di kampung halamannya, tak dikenali di antara mereka yang mengenalinya, yang hanya berhasrat untuk hidup di atas sampah masyarakat dan dari tinggalan atas permintaan dunia yang hanya tinta dan kertas.
...
Read more »
|
Kata selembar kertas seputih salju,”Aku tercipta secara murni, kerana itu aku akan tetap murni selamanya. Lebih baik aku dibakar dan kembali menjadi abu putih daripada menderita kerana tersentuh kegelapan atau didekati oleh sesuatu yang kotor.” Tinta botol mendengar kata kertas itu. Ia tertawa dalam hatinya yang hitam, tapi tak berani mendekatinya. Pensil-pensil beraneka warna pun mendengarnya, dan mereka pun tak pernah mendekatinya. Dan selembar kertas yang seputih salju itu tetap suci dan murni selamanya -suci dan murni- dan kosong. ~ Khalil Gibran
|
Takkan kutukar dukacita hatiku demi kebahagiaan khalayak. Dan, takkan kutumpahkan air mata kesedihan yang mengalir dari tiap bahagian diriku berubah menjadi gelak tawa. Kuingin diriku tetaplah setitis air mata dan seulas senyuman. Setitis airmata yang menyucikan hatiku dan memberiku pemahaman rahsia kehidupan dan hal ehwal yang tersembunyi. Seulas senyuman menarikku dekat kepada putera kesayanganku dan menjelma sebuah lambang pemujaan kepada tuhan. Setitis airmata meyatukanku dengan mereka yang patah hati; Seulas senyum menjadi sebuah tanda kebahagiaanku dalam kewujudan. Aku merasa lebih baik jika aku mati dalam hasrat dan kerinduan berbanding jika aku hidup menjemukan dan putus asa. Aku bersedia kelaparan demi cinta dan keindahan yang ada di dasar jiwaku setelah kusaksikan mereka yang dimanjakan amat menyusahkan orang. Telah kudengar keluhan mereka dalam hasrat kerinduan dan itu lebih m
...
Read more »
|
Sekarang, Cinta mulai menciptakan puisi dalam prosa kehidupan, untuk mencipta fikiran-fikiran masa lalu menjadi nyanyian pujian agar bersenandung siang hari dan menyanyi pada malam hari. Sekarang, hasrat menyingkapkan tabir keraguan dari kebingungan pada tahun-tahun yang telah berlalu. Dari rangkaian kesenangan, ia merajut kebahagiaan yang hanya bisa dilampaui dengan kebahagiaan jiwa ketika ia memeluk tuannya. Itulah dua peribadi kukuh yang berdiri berdampingan untuk mempertentangkan cinta mereka dengan kedengkian dari takdir yang lemah. Itulah perpaduan anggur kuning dengan anggur warna lembayung untuk menghasilkan paduan keemasan, warna cakerawala saat fajar merekah. Itulah pertentangan dua roh untuk pertentangan dan kesatuan dua jiwa dengan kesatuan. Ia adalah curahan hujan jernih dari langit mur
...
Read more »
|
Berkah amal soleh tumbuh subur dalam ladang hatiku. Aku akan menuai gandum dan membahagikannya pada mereka yang lapar. Jiwaku menyuburkan ladang anggur yang kuperas buahnya dan kuberikan sarinya pada mereka yang kehausan. Syurga telah mengisi pelitaku dengan minyaknya dan akan kuletakkan di jendela. Agar musafir berkelana di gelap malam menemui jalannya. Kulakukan semua itu kerana mereka adalah diriku. Andaikan nasib membelenggu tanganku dan aku tak bisa lagi menuruti hati nuraniku, maka yang tertinggal dalam hasratku hanyalah : Mati! Aku seorang penyair, apabila aku tak bisa memberi, akupun tak mau menerima apa-apa. ~ Khalil Gibran
|
Panggilan Biarkan aku terbaring dalam lelapku, kerana jiwa ini telah dirasuki cinta, dan biarkan daku istirahat, kerana batin ini memiliki segala kekayaan malam dan siang. Nyalakan lilin-lilin dan bakarlah dupa nan mewangi di sekeliling ranjang ini, dan taburi tubuh ini dengan wangian melati serta mawar. Minyakilah rambut ini dengan puspa dupa dan olesi kaki-kaki ini dengan wangian, dan bacalah isyarat kematian yang telah tertulis jelas di dahi ini. Biarku istirahat di ranjang ini, kerana kedua bola mata ini telah teramat lelahnya; Biar sajak-sajak bersalut perak bergetaran dan menyejukkan jiwaku; Terbangkan dawai-dawai harpa dan singkapkan tabir lara hatiku. Nyanyikanlah masa-masa lalu seperti engkau memandang fajar harapan dalam mataku, kerana makna ghaibnya begitu lembut bagai ranjang kapas tempat hatiku berbaring. Hapuslah air matamu, saudaraku, dan tegakkanlah kepalamu seperti
...
Read more »
|
Konon pada suatu desa terpencil Terdapat sebuah keluarga Terdiri dari sang ayah dan ibu Serta seorang anak gadis muda dan naif! Pada suatu hari sang anak bertanya pada sang ibu! Ibu! Mengapa aku dilahirkan wanita? Sang ibu menjawab,”Kerana ibu lebih kuat dari ayah!” Sang anak terdiam dan berkata,”Kenapa jadi begitu?” Sang anak pun bertanya kepada sang ayah! Ayah! Kenapa ibu lebih kuat dari ayah? Ayah pun menjawab,”Kerana ibumu seorang wanita!!! Sang anak kembali terdiam. Dan sang anak pun kembali bertanya! Ayah! Apakah aku lebih kuat dari ayah? Dan sang ayah pun kembali menjawab,” Iya, kau adalah yang terkuat!” Sang anak kembali terdiam dan sesekali mengerut dahinya. Dan dia pun kembali melontarkan pertanyaan yang lain. Ayah! Apakah aku lebih kuat dari ibu? Ayah kembali menjawab,”Iya kaulah yang terhebat dan terkuat!” "Kenapa ayah, kenapa aku
...
Read more »
|
Kemarilah, kekasihku. Kemarilah Layla, dan jangan tinggalkan aku. Kehidupan lebih lemah daripada kematian, tetapi kematian lebih lemah daripada cinta… Engkau telah membebaskanku, Layla, dari siksaan gelak tawa dan pahitnya anggur itu. Izinkan aku mencium tanganmu, tangan yang telah memutuskan rantai-rantaiku. Ciumlah bibirku, ciumlah bibir yang telah mencuba untuk membohongi dan yang telah menyelimuti rahsia-rahsia hatiku. Tutuplah mataku yang meredup ini dengan jari-jemarimu yang berlumuran darah. Ketika jiwaku melayang ke angkasa, taruhlah pisau itu di tangan kananku dan katakan pada mereka bahawa aku telah bunuh diri kerana putus asa dan cemburu. Aku hanya mencintaimu, Layla, dan bukan yang lain, aku berfikir bahwa tadi lebih baik bagiku untuk mengorbankan hatiku, kebahagiaanku, kehidupanku daripada melarikan diri bersamamu pada malam perni
...
Read more »
|
Untukmu yang selalu Kucintai, Saat kau bangun di pagi hari, Aku memandangmu dan berharap engkau akan berbicara kepadaKu., bercerita, meminta pendapatKu, mengucapkan sesuatu untukKu walaupun hanya sepatah kata. Atau berterima kasih kepadaKu atas sesuatu hal yang indah yang terjadi dalam hidupmu pada tadi malam, kemarin, atau waktu yang lalu…. Tetapi Aku melihat engkau begitu sibuk mempersiapkan diri untuk pergi bekerja… Tak sedikitpun kau menyedari Aku di dekat mu. Aku kembali menanti saat engkau sedang bersiap, Aku tahu akan ada sedikit waktu bagimu untuk berhenti dan menyapaKu, tetapi engkau terlalu sibuk… Di satu tempat, engkau duduk tanpa melakukan apapun. Kemudian Aku melihat engkau menggerakkan kakimu. Aku berfikir engkau akan datang kepadaKu, tetapi engkau berlari ke telefon dan menelefon seorang teman untuk sekadar berbual-bual. Aku melihatmu ketik
...
Read more »
|
Keindahan menjadi milik usia muda, tapi keremajaan yang untuknya dunia ini diciptakan tidak lebih dari sekadar mimpi yang manisnya diperhamba oleh kebutaan yang menghilangkan kesedaran. Akankah hari itu datang, ketika orang-orang bijak menyatukan kemanisan masa muda dan kenikmatan pengetahuan? Sebab masing-masing hanyalah kosong bila hanya sendirian. Akankah hari itu datang ketika alam menjadi guru yang mengajar manusia, dan kemanusiaan menjadi buku bacaan sedangkan kehidupan adalah sekolah sehari-hari? Hasrat masa muda akan kesenangan-kenikmatan tidak terlalu menuntut tanggung jawab -hanya akan terpenuhi bila fajar telah menyelak kegelapan hari. Banyak lelaki yang tenggelam dalam keasyikan hari-hari masa muda yang mati dan beku; banyak perempuan yang menyesali dan mengutuk tahun-tahun tak berguna mereka seperti raungan singa betina yang kehilangan anak; dan banyak para pemuda d
...
Read more »
|
Dan
seorang remaja berkata, Bicaralah pada kami tentang Persahabatan.
Dan
dia menjawab:
Sahabat adalah keperluan jiwa, yang mesti dipenuhi.
Dialah ladang hati, yang kau taburi dengan kasih dan kau tuai dengan penuh rasa
terima kasih.
Dan dia pulalah naungan dan pendianganmu.
Kerana kau menghampirinya saat hati lupa dan mencarinya saat jiwa mahu
kedamaian.
Bila
dia berbicara, mengungkapkan fikirannya, kau tiada takut membisikkan kata
"Tidak” di kalbumu sendiri, pun tiada kau menyembunyikan kata "Ya”.
Dan bilamana dia diam,hatimu berhenti dari mendengar hatinya; kerana tanp
...
Read more »
|
Mawlana Jalaludin Rumi Oleh Mawlana Syaikh Nazim Adil al-Haqqani ( Grandson of Mawlana Rumi ) "Dia adalah, orang yang tidak mempunyai ketiadaan, Saya mencintainya dan Saya mengaguminya, Saya memilih jalannya dan Saya memalingkan muka ke jalannya. Setiap orang mempunyai kekasih, dialah kekasih saya, kekasih yang abadi. Dia adalah orang yang Saya cintai, dia begitu indah, oh dia adalah yang paling sempurna. Orang-orang yang mencintainya adalah para pecinta yang tidak pernah sekarat. Dia adalah dia dan dia dan mereka adalah dia. Ini adalah sebuah rahasia, jika kalian mempunyai cinta, kalian akan memahaminya. ( Sulthanul Awliya Mawlana Syaikh Nazhim Adil al-Haqqani – Cucu dari Mawlana Rumi, Lefke, Cyprus Turki, September 1998) ————————————– Rumi memang bukan sekadar penyair, tetapi juga seorang tokoh sufi yang berpengaruh di zamannya. Rumi adalah
...
Read more »
Category:
Biografi
|
Views:
821
|
Added by:
zombi
|
Date:
2010-11-30
|
|
Tengku Amir Hamzah merupakan sastrawan yang dijuluki Raja Penyair Pujangga Baru. Amir Hamzah yang juga bergelar Gelar Pangeran Indra Pura, dilahirkan 28 Februari 1911 di Sumatera Timur, keturunan bangsawan Langkat Tengku Pangeran Muhammad Ali dan Tengku Mahjiwa. Tengku Amir Hamzah kecil, menghabiskan pendidikan HIS dan belajar mengaji di belakang Masjid Azizi Langkat. Kemudian melanjutkan pendidikan MULO di Medan dan Batavia. Semenjak sekolah AMS jurusan Sastra Timur di Solo, kepenyairannya semakin terbentuk. Di kota solo, Amir Hamzah aktif dalam pergerakan kebangsaan menuju Indonesia Merdeka dan terpilih menjadi Ketua Indonesi
...
Read more »
Category:
Biografi
|
Views:
569
|
Added by:
zombi
|
Date:
2010-11-30
|
|
Berdiri aku di senja senyap camar melayang menepis buih melayah bakau mengurai puncak berjulang datang ubur terkembang Angin pulang menyejuk bumi menepuk teluk menghempas emas lari ke gunung memuncak sunyi berayun-alun di atas alas Benang raja mencelup hujung naik marak menyerak corak elang leka sayap tergulung di mabuk warna berarak-arak Dalam rupa maha sempurna rindu sendu mengharu kalbu ingin datang merasa sentosa mengecap hidup bertentu tuju. ~ Amir Hamzah
|
Habis kikis Segala cintaku hilang terbang Pulang kembali aku padamu Seperti dahulu Kaulah kendi kemerlap Pelita jendela dimalam gelap Melambai pulang perlahan Sabar, setia, selalu Satu kasihku Aku manusia Rindu rasa Rindu rupa Dimana engkau Rupa tiada Suara sayup Hanya kata merangkai hati Engkau cemburu Engkau ganas Mangsa aku dalam cakarmu Bertukar tangkap dengan lepas Nanar aku, gila sasar Sayang berulang padamu jua Engkau pelik menarik ingin Serupa darah dibalik tirai Kasihku sunyi Menunggu seorang diri Lalu waktu—bukan giliranku Mati hari—bukan kawanku ~ Amir Hamzah
|
Insyaf Segala kupinta tiada kauberi Segala kutanya tiada kau sahuti Butalah aku terdiri sendiri Penuntun tiada memimpin jari Maju mundur tiada berdaya Sempit bumi dunia maya Runtuh ripuk astana cuaca Kureka gembira di lapangan dad Buta tuli bisu kelu Tertahan aku dimuka dewala Tertegun aku di jalan buntu Tertebas putus sutera sempana Besar benar salah arahku Hampir tertahan tumpah berkahmu Hampir tertutup pintu restu Gapura rahasia jalan bertemu Insyaf diriku dera durhaka Gugur tersungkur merenang mata: Samar terdengar suwara suwarni Sapur melipur merindu temu ~ Amir Hamzah
|
Kalam Loh Mahfuz mencatat… Dan sesudah mencatat… Lagi mencatat… Segala doa dan ikhtiar… Tidak dapat memadamkan catatan Ilahi…. Biarpun hanya sekerat baris…….. Pun seberapa banyak air mata…. Sepatah pun tidak akan terhakis….. Catatan Tuhan Yang Maha Menyayangi. ~ Umar Khayyam ~
|
Masa kini dan di masa depan orang akan datang dan berkata, "Inilah aku!” Hadiah emas atau perak ia berikan, sambil berkata, "Inilah aku!” Namun ketika suatu masa dalam hidupnya ia jatuh sakit Maut memerangkap dan berkata, "Inilah aku!” ~Umar Khayyam (Dari Rubaiyat Umar Khayyam)
|
Bukan kemiskinan yang mendorongku datang kepadamu Aku tak miskin, sebab keinginanku bersahaja Yang kucari darimu hanyalah kehormatan Kehormatan seorang yang bebas dan berdiri tegak ~Umar Khayyam (Dari Rubaiyat Umar Khayyam)
|
Camar cukup bahagia dengan tulang belulang mengapa harus mencuri dari meja si kaya? aku telah punya sekeping roti besar tak perlu menghamba kepada sesiapa pun buat mendapat makanan ~Umar Khayyam (Rauzat ash-Shafa, Mir Kand)
|
Oh mata, kau tak buta, lihat liang lahad itu dan lihat dunia yang penuh kekacauan dan sengsara raja, kadi dan putera, semua terkubur di dalam tanah lihat si wajah cantik di rahang-rahang semut ~Rubaiyat Umar Khayyam
|
Lawanku keliru menyebutku ahli falsafah Tuhan tahu aku bukan yang mereka katakan kerana terlanjur lahir di tempat yang menyedihkan ini tak perlu aku tahu siapa aku sebenarnya ~Rubaiyat Umar Khayyam
|
Sekeping roti untuk sehari atau dua penghabisan Setitis air di kendi yang pecah berkeping Dengan ini, apa perlunya aku tunduk kepada kepala orang lain Apa sebab aku harus merangkak kepada pegawai bawahan? ~Rubaiyat Umar Khayyam
|
Mari kita ikuti kisah seorang anak manusia dan kita lupakan usia dengan keindahan bintang di malam hari tidur tak mampu memperpanjang usia manusia berjaga malam juga tidak mengurangi umur manusia sedikit pun ~Rubaiyat Umar Khayyam
|
Aku yang kehilangan kekasih kini menemukan cinta Sebab mentari memang tak tertangkap selain cahaya Aku merindukan mentari selepas cahaya II Pada sosok kawan kurobek-robek ornament cinta dengan pecahan api tari (aku bukan orang yang dungu menerapkan ihwal itu) Kawanku ialah pelaminan tempat asa dan gundah tumpah Kawanku matahari ialah engkau III Mari menari dan menghiasi orgi dengan semarak sajak dan pesta ilahi Aku duduk di taman dikitari bunga musim semi bulan dan emosi Aduh kucipta busur dengan alismu untuk memanahkan pandangku pada pusar berahimu ~ Jalaluddin Rumi
|
Kerja bukan seperti yang difikirkan orang. Bukan sekadar sesuatu yang jika sedang berlangsung, kau dapat melihatnya dari luar. Seberapa lama kita, di Bumi-dunia, seperti anak-anak Memenuhi lintasan kita dengan debu dan batu dan serpihan-serpihan? Mari kita tinggalkan dunia dan terbang ke surga, Mari kita tinggalkan keanak-anakan dan menuju ke kelompok Manusia. ~ Jalaluddin Rumi
|
Dunia tersembunyi memiliki awan dan hujan, tetapi dalam jenis yang berbeza. Langit dan cahaya mataharinya, juga berbeza. Ini nampak nyata, hanya untuk orang yang berbudi halus – mereka yang tidak tertipu oleh kesempurnaan dunia yang semu. ~ Jalaluddin Rumi
|
Manusia mungkin berada dalam keadaan gembira, dan manusia lainnya berusaha untuk menyedarkan Itu memang usaha yang baik Namun keadaan ini mungkin buruk baginya, dan kesedaran mungkin baik baginya Membangunkan orang yang tidur, baik atau buruk tergantung siapa yang melakukannya. Jika si pembangun adalah orang yang memiliki pencapaian tinggi, maka akan meningkatkan keadaan orang lain Jika tidak, maka akan memburukkan kesedaran orang lain ~ Jalaluddin Rumi
|
Jika sepuluh orang ingin memasuki sebuah rumah, dan hanya sembilan yang menemukan jalan masuk, yang kesepuluh mestinya tidak mengatakan, "Ini sudah takdir Tuhan.” Ia seharusnya mencari tahu apa kekurangannya. ~ Jalaluddin Rumi
|
Janganlah hanya faham erti kata-kata yang tertulis dalam Al-Quran kerna dibawah yang tertulis terdapat erti yang tersembunyi di bawah erti lapis kedua ada lagi erti baru, yang menyilaukan fikiran dan pandangan Erti keempat, kecuali Nabi, tak ada yang pernah memahami kebesaran Tuhan, yang tiada tanding dalam Keghaiban hitunglah erti tersembunyi itu sampai tujuh kisah bermakna yang mengagumkan dari langit Wahai kawan, janganlah memandang jilid Al-Quran. Bagi setan, manusia hanyalah sepotong daging. Bagaikan manusialah Al-Quran itu, Bentuk lahir diluar dengan ruh diam-diam didalamnya. ~ Jalaluddin Rumi
|
Alasan dunia ini diciptakan adalah untuk mengungkapkan apa yang harus diketahui. Dia menciptakan apa yang diketahuiNya tanpa kelahiran dan rasa sakit, engkau tidak dapat bermalas-malas barang sekejap sampai hakikat dirimu diketemukan pada saatnya. Perjuangan dan kerja yang kau lakukan dengan tekun adalah jalan menuju pengungkapan hakikat diri Tubuhmu adalah poros yang terus berputar Karena otakmu terus menarik benang. Kedua dunia berada dalam peristiwa kelahiran dan rasa sakitnya Sebabnya adalah ibu, akibatnya adalah anak. Angkatan demi angkatan manuisa mengulanginya, Hanya mata yang dicerahkan melihat rantai peristiwa ini. ~ Jalaluddin Rumi
|
Majikan rumah pelacuran berkata kepadanya: "Sudah dua minggu kamu berbaring. Sakitmu makin menjadi. Kamu tak lagi hasilkan uang. Malahan kapadaku kamu berhutang. Ini beaya melulu. Aku tak kuat lagi. Hari ini kamu harus pergi.” (Malaikat penjaga Firdaus. Wajahnya tegas dan dengki dengan pedang yang menyala menuding kepadaku. Maka darahku terus beku. Maria Zaitun namaku. Pelacur yang sengsara. Kurang cantik dan agak tua). Jam dua-belas siang hari. Matahari terik di tengah langit. Tak ada angin. Tak mega. Maria Zaitun ke luar rumah pelacuran. Tanpa koper. Tak ada lagi miliknya. Teman-temannya membuang muka. Sempoyongan ia berjalan. Badannya demam. Sipilis membakar tubuhnya. Penuh borok di klangkang di leher, di ketiak, dan di susunya. Matanya merah. Bibirnya kering. Gusinya berdarah. Sakit jantungnya kambuh pula. Ia per
...
Read more »
|
Angin gunung turun merembes ke hutan, lalu bertiup di atas permukaan kali yang luas, dan akhirnya berumah di daun-daun tembakau. Kemudian hatinya pilu melihat jejak-jejak sedih para petani – buruh yang terpacak di atas tanah gembur namun tidak memberi kemakmuran bagi penduduknya. Para tani – buruh bekerja, berumah di gubug-gubug tanpa jendela, menanam bibit di tanah yang subur, memanen hasil yang berlimpah dan makmur namun hidup mereka sendiri sengsara. Mereka memanen untuk tuan tanah yang mempunyai istana indah. Keringat mereka menjadi emas yang diambil oleh cukong-cukong pabrik cerutu di Eropa. Dan bila mereka menuntut perataan pendapatan, para ahli ekonomi membetulkan letak dasi, dan menjawab dengan mengirim kondom. Penderitaan mengalir dari parit-parit wajah rakyatku. Dari pagi sampai sore, rakyat negeriku berge
...
Read more »
|
Janganlah tuan seenaknya memelukku. Ke mana arahnya, sudah cukup aku tahu. Aku bukan ahli ilmu menduga, tetapi jelas sudah kutahu pelukan ini apa artinya….. Siallah pendidikan yang aku terima. Diajar aku berhitung, mengetik, bahasa asing, kerapian, dan tatacara, Tetapi lupa diajarkan : bila dipeluk majikan dari belakang, lalu sikapku bagaimana ! Janganlah tuan seenaknya memelukku. Sedangkan pacarku tak berani selangsung itu. Apakah tujuan tuan, sudah cukup aku tahu, Ketika tuan siku teteku, sudah kutahu apa artinya…… Mereka ajarkan aku membenci dosa tetapi lupa mereka ajarkan bagaimana mencari kerja. Mereka ajarkan aku gaya hidup yang peralatannya tidak berasal dari lingkungan. Diajarkan aku membutuhkan peralatan yang dihasilkan majikan, dan dikuasai para majikan. Alat-alat rias, mesin pendingin, vitamin sintetis, tonikum, segal
...
Read more »
|
Aku lemas Tapi berdaya Aku tidak sambat rasa sakit atau gatal Aku pengin makan tajin Aku tidak pernah sesak nafas Tapi tubuhku tidak memuaskan untuk punya posisi yang ideal dan wajar Aku pengin membersihkan tubuhku dari racun kimiawi Aku ingin kembali pada jalan alam Aku ingin meningkatkan pengabdian kepada Allah Tuhan, aku cinta padamu Rendra 31 July 2009 Mitra Keluarga
|
Aku lemas Tapi berdaya Aku tidak sambat rasa sakit atau gatal Aku pengin makan tajin Aku tidak pernah sesak nafas Tapi tubuhku tidak memuaskan untuk punya posisi yang ideal dan wajar Aku pengin membersihkan tubuhku dari racun kimiawi Aku ingin kembali pada jalan alam Aku ingin meningkatkan pengabdian kepada Allah Tuhan, aku cinta padamu Rendra 31 July 2009 Mitra Keluarga
|
Sambil menyeberangi sepi, Kupanggili namamu, wanitaku Apakah kau tak mendengar? Malam yang berkeluh kesah Memeluk jiwaku yang payah Yang resah Karena memberontak terhadap rumah Memberontak terhadap adat yang latah dan akhirnya tergoda cakrawala Sia-sia kucari pancaran matamu Ingin kuingat lagi bau tubuhmu yang kini sudah kulupa Sia-sia Tak ada yang bisa kucamkan Sempurnalah kesepianku Angin pemberontakan menyerang langit dan bumi Dan duabelas ekor serigala Muncul dari masa silamku Merobek-robek hatiku yang celaka Berulangkali kupanggil namamu Dimanakah engkau wanitaku? Apakah engkau sudah menjadi masa silamku? WS Rendra
|
Sitti, kini aku makin ngerti keadaanmu Tak ‘kan lagi aku membujukmu untuk nikah padaku dan lari dari lelaki yang miaramu Nasibmu sudah lumayan Dari babu dari selir kepala jawatan Apalagi? Nikah padaku merusak keberuntungan Masa depanku terang repot Sebagai copet nasibku untung-untungan Ini bukan ngesah Tapi aku memang bukan bapak yang baik untuk bayi yang lagi kau kandung Cintamu padaku tak pernah kusangsikan Tapi cinta cuma nomor dua Nomor satu carilah keslametan Hati kita mesti ikhlas berjuang untuk masa depan anakmu Janganlah tangguh-tangguh menipu lelakimu Kuraslah hartanya Supaya hidupmu nanti sentosa Sebagai kepala jawatan lelakimu normal suka disogok dan suka korupsi Bila ia ganti kau tipu itu sudah jamaknya Maling menipu maling itu biasa Lagi pula di masyarakat maling kehormatan cuma gincu Yang utama kelicinan
...
Read more »
|
Pelacur-pelacur Kota Jakarta Dari kelas tinggi dan kelas rendah Telah diganyang Telah haru-biru Mereka kecut Keder Terhina dan tersipu-sipu Sesalkan mana yang mesti kausesalkan Tapi jangan kau lewat putus asa Dan kaurelakan dirimu dibikin korban Wahai pelacur-pelacur kota Jakarta Sekarang bangkitlah Sanggul kembali rambutmu Karena setelah menyesal Datanglah kini giliranmu Bukan untuk membela diri melulu Tapi untuk lancarkan serangan Karena Sesalkan mana yang mesti kau sesalkan Tapi jangan kaurela dibikin korban Sarinah Katakan kepada mereka Bagaimana kau dipanggil ke kantor menteri Bagaimana ia bicara panjang lebar kepadamu Tentang perjuangan nusa bangsa Dan tiba-tiba tanpa ujung pangkal Ia sebut kau inspirasi revolusi Sambil ia buka kutangmu Dan kau Dasima Khabarkan pada rakyat Bagaimana para pemimpin revolusi
...
Read more »
|
Tuhan yang Maha Esa, alangkah tegangnya melihat hidup yang tergadai, fikiran yang dipabrikkan, dan masyarakat yang diternakkan. Malam rebah dalam udara yang kotor. Di manakah harapan akan dikaitkan bila tipu daya telah menjadi seni kehidupan? Dendam diasah di kolong yang basah siap untuk terseret dalam gelombang edan. Perkelahian dalam hidup sehari-hari telah menjadi kewajaran. Pepatah dan petitih tak akan menyelesaikan masalah bagi hidup yang bosan, terpenjara, tanpa jendela. Tuhan yang Maha Faham, alangkah tak masuk akal jarak selangkah yang bererti empat puluh tahun gaji seorang buruh, yang memisahkan sebuah halaman bertaman tanaman hias dengan rumah-rumah tanpa sumur dan W.C. Hati manusia telah menjadi acuh, panser yang angkuh, traktor yang dendam. Tuhan yang Maha Rahman, ketika air mata menjadi
...
Read more »
|
Chairil Anwar dilahirkan di Medan, 26 Julai 1922. Dia dibesarkan dalam keluarga yang cukup berantakan. Kedua ibu bapanya bercerai, dan ayahnya berkahwin lagi. Selepas perceraian itu, saat habis SMA, Chairil mengikut ibunya ke Jakarta. Semasa kecil di Medan, Chairil sangat rapat dengan neneknya. Keakraban ini begitu memberi kesan kepada hidup Chairil. Dalam hidupnya yang amat jarang berduka, salah satu kepedihan terhebat adalah saat neneknya meninggal dunia. Chairil melukiskan kedukaan itu dalam sajak yang luar biasa pedih: Bukan kematian benar yang menusuk kalbu/ Keridlaanmu menerima segala tiba/ Tak kutahu setinggi itu atas debu/ Dan duka maha tuan bertahta S
...
Read more »
Category:
Biografi
|
Views:
702
|
Added by:
zombi
|
Date:
2010-11-30
|
|
kenapa kita menutup mata ketika kita tidur? ketika kita menangis? ketika kita membayangkan?
...
Read more »
|
AKU bicara perihal Cinta????…
Apabila cinta memberi isyarat kepadamu, ikutilah dia,
Walau jalannya sukar dan curam.
Dan pabila sayapnva memelukmu menyerahlah kepadanya.
Walau pedang tersembunyi di antara ujung-ujung sayapnya bisa melukaimu.
Dan kalau dia bicara padamu percayalah padanya.
Walau suaranya bisa membuyarkan mimpi-mimpimu bagai angin utara mengobrak-abrik
taman.
Karena s
...
Read more »
|
Dan jika
berkata, berkatalah kepada aku tentang kebenaran persahabatan?..Sahabat adalah
kebutuhan jiwa, yang mesti terpenuhi.
Dialah ladang hati, yang kau taburi dengan kasih dan kau panen dengan penuh
rasa terima kasih.
Dan dia
pulalah naungan dan pendianganmu.
Karena kau menghampirinya saat hati
...
Read more »
|
Dan jika engkau bertanya, bagaimanakah
tentang Waktu?….
Kau ingin mengukur waktu yang tanpa ukuran dan tak terukur.
Engkau akan menyesuaikan tingkah lakumu
dan bahkan mengarahkan perjalanan jiwamu menurut jam dan musim.
Suatu ketika kau ingin membuat sebatang sungai, diatas bantarannya kau akan
duduk dan menyaksikan alirannya.
...
Read more »
| |